PBL Inovatif

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF PROBLEM BASED LEARNING (PBL) YANG DIPADUKAN DENGAN MEDIA AJAR BERBASIS TPACK MENINGKATKAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH


Oleh :

Salsabilla Firdaus, S.Pd.

Guru Sejarah SMA Negeri 2 Tegal


Sudah menjadi rahasia umum bahwa minat belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah rendah, hal ini dikarenakan mindset siswa yang menganggap mata pelajaran sejarah itu hanya berkutat dengan banyak bacaan dan hafalan saja. Selain itu terbatasnya pengetahuan dan kemampuan guru dalam penggunaan model pembelajaran yang inovatif serta media pembelajaran yang itu itu saja juga mengambil peran terhadap turunnya minat belajar sejarah siswa di kelas.

Oleh karena itu, peningkatan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran sejarah perlu dilakukan mengingat selain menjadi salah satu mata pelajaran yang yang harus dikuasai oleh siswa di sekolah, dengan belajar sejarah siswa yang merupakan generasi penerus diharapkan akan selalu mengingat jati diri bangsa serta memiliki rasa cinta terhadap bangsa dan tanah airnya atau yang sering dikenal dengan istilah rasa nasionalisme.

Melihat kondisi yang sudah dijabarkan diatas, penulis berpikir harus adanya pembaruan model pembelajaran yang digunakan tentunya model pembelajaran ini haruslah inovatif, menyenangkan, membuat siswa bernalar kritis dan kreatif, serta tidak Teacher Centris, model pembelajaran yang digunakan oleh penulis adalah Problem Based Learning. Menurut Zainal (2022: 3) menjelaskan bahwa Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) merupakan model pembelajaran berbasis inkuiri yang berpusat pada siswa dimana dalam penerapannya, pembelajaran didorong oleh masalah yang membutuhkan solusi sehingga siswa membangun pengetahuan dan keterampilannya melalui rangkaian aktivitas pemecahan masalah. Sedangkan Syamsidah dkk, menjelaskan model Problem Based Learning (PBL) yaitu model pembelajaran yang di dalamnya melibatkan sasaran didik untuk berusaha memecahkan masalah dengan beberapa tahap metode ilmiah sehingga siswa diharapkan mampu untuk mempelajari pengetahuan yang berkaitan dengan masalah tersebut dan sekaligus siswa diharapkan mampu memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah (2018: 9).

Selain model pembelajaran inovatif yang digunakan dalam pembelajaran sejarah, penulis juga menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK. Media pembelajaran berbasis TPACK adalah pemanfaatan teknologi digital untuk menyampaikan suatu konten atau isi materi pada siswa. Menurut Mishra dan Koehler (2006) kerangka TPACK menyebutkan bahwa pengajaran yang efektif dengan teknologi membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan tentang konten, pedagogi, dan teknologi. Sebaliknya, guru harus mampu memanfaatkan pengetahuan yang terletak di persimpangan tiga kompetensi yang berbeda. Selama ini media ajar yang digunakan oleh guru dan siswa di kelas hanya berkutat di buku dan modul cetak saja, penerapan media ajar berbasis TPACK dirasa sangat perlu di era digital seperti sekarang ini, karena akan memudahkan siswa dalam mencari, memperoleh, & mempelajari informasi terkait materi yang sedang dibahas di kelas.

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran sejarah di kelas yang membahas Corak Kehidupan Manusia Purba Masa Bercocok Tanam mengharuskan siswa untuk bernalar kritis dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan kontekstual maupun non kontekstual yang diberikan oleh guru melalui kegiatan diskusi kelompok. Siswa bisa memanfaatkan berbagai sumber bahan ajar & media ajar berbasis TPACK seperti video edukasi yang ditampilkan oleh guru didepan kelas melalui LCD, video edukasi tersebut berisi penjelasan materi yang sedang dibahas dan diambil dari berbagai channel edukatif di youtube maupun Instagram. Selain itu, siswa juga bisa mencari e-book, e-journal ataupun artikel daring di internet.

Kemudian, hasil diskusi tersebut dituliskan oleh masing-masing kelompok kedalam Lembar Kerja berbasis digital yaitu Padlet. Padlet itu sendiri merupakan platform media pembelajaran digital yang bisa dengan mudah diakses oleh siswa secara gratis. Padlet ini digunakan oleh siswa untuk menuangkan hasil diskusi mereka, penggunaan padlet jelas mempermudah kegiatan pembelajaran karena berbasis paperless, hal ini membuat siswa bisa memanfaatkan gawai mereka untuk pembelajaran.




Diposting pada 22 Maret 2022.