PBL Sejarah

Problem Based Learning Tingkatkan Pemahaman Konsep Mata Pelajaran Sejarah

Oleh : Diyan Intan Mutlikha

Guru Sejarah SMA Negeri 2 Tegal

Pemahaman peserta didik dalam pembelajaran sejarah mengalami penurunan. Hal tersebut didasari karena kurangnya motivasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah. Peserta didik menganggap pembelajaran sejarah sebagai sesuatu yang membosankan, karena materi yang banyak dan kurangnya aktifitas peserta didik dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut ternyata berdampak pada menurunnya nilai peserta didik dalam mata pelajaran sejarah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan motivasi peserta didik dalam pembelajaran sejarah melalui aktfitas-aktifitas yang menyenangkan.

Dalam hal ini dengan melihat kondisi pembelajaran sejarah tersebut, maka penulis menerapkan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode cooperative learning tipe number head together pada materi Sumpah Pemuda. Menurut Suryo Subroto dalam Anggraeni, Shinta dkk menyatakan bahwa “model pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat menentukan keberhasilan belajar siswa karena model adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran” (Suryo Subroto, 1997: 149). Oleh karena itu penggunaan model based learning merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran sejarah. Dalam model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik di bawa untuk dapat berfikir kritis terhadap permasalahan yang disajikan oleh guru yang terjadi secara kontekstual dan berhubungan dengan materi pembelajaran yang sedang diajarkan.

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning ini di awali dengan memberikan permasalahan yang kontekstual dan berhubungan dengan materi sumaph pemuda. Dalam hal ini peserta didik kelas XI dibawa untuk melihat permasalahan yang ada di luar sekarang ini dengan memberikan video tawuran pelajar yang terjadi pada peringatan hari sumpah pemuda. Sedangkan video yang satu adalah video tentang kongres pemuda yang terjadi pada masa dahulu oleh pemuda-pemuda Indonesia pada masa pergerakan kemerdekaan. Setelah itu peserta didik di bawa untuk berfikir mengenai nilai-nilai yang bisa di pelajari pemuda sekarang dengan melihat perjuangan pada masa dahulu. Mereka kemudian di ajak untuk berkelompok dan berdiskusi dengan teman satu kelompoknya. Setelah selesai hasil diskusi di tulis di dalam aplikasi web padlet yang sudah disediakan dalam LKPD dalam bentuk QR barcode. Setelah selesai berdiskusi mereka akan mempresentasikan dengan metode pembelajaran yaitu cooperative learning tipe number head together dan di pilih secara acak nomor berapa yang akan mewakili kelompoknya untuk dipresentasikan. Hal tersebut ternyata berdampak pada ketrampilan peserta didik dalam mempresentasikan di kelas. Peserta didik lebih aktif dan peserta didik lebih bersemangat dalam pembelajaran sejarah dan pemahaman peserta didik dalam materi sejarah jauh lebih baik.

Kesimpulannya, penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dan menjadikan pembelajaran sejarah lebih menyenangkan terutama pada materi sumpah pemuda pada kelas XI, sehingga tujuan pembelajaran sejarah pada materi sumpah pemuda dapat tercapai.



DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Shinta dkk. 2015. Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl) Terhadap Hasil Belajar Sejarah Siswa. Bandar Lampung: FKIP Unila.





Telah dipost pada tanggal 13 Juni 2022.